Dengan bahagia, kami mengundang teman-teman untuk menghadiri – Rilis Liputan Khusus Hysteria Magazine Edisi 103 ✨✨✨
Kali ini, kami mengangkat peranan Tionghoa dalam kebudayaan Semarang. Kontribusi mereka tidak bisa dianggap remeh, seperti terlihat dari sosok Ari, pengusaha reklame yang sering mendukung kegiatan seni di kota ini. Selain itu, ada Handoko, pengusaha barang antik yang mendirikan Kampung Seni Lerep dan Galeri Semarang bersama Chris Darmawan. Rajawali Cultural Center juga memiliki kaitan erat dengan pengusaha Tionghoa, menjadikannya gedung swasta paling megah di kota Atlas.
Selama 20 tahun terakhir, banyak nama penting muncul, termasuk Collabox Creative Hub yang menarik perhatian kami. Meski demikian, menurut Agus Winarto dari Monod Diep Huis, kontribusi ini belum menjadikan mereka partner setara dengan pemerintah dalam urusan kebudayaan Semarang. Liputan khusus ini kami dedikasikan untuk menghormati kiprah mereka yang berharga, serta peran penting Rumah Seni Yaitu yang dipimpin Tubagus P. Svarajati dalam perkembangan Kolektif Hysteria.
_____
Buah Buku #8
Peran Orang Tionghoa di Medan Kebudayaan Semarang
Kamis, 27 Juni 2024 | Pukul 19.30 – 21.30 WIB
di Tekodeko Koffiehuis – Jl. Kepodang No.64, Kota Lama, Purwodinatan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang
Penanggap
Dennis Levy (Semarang Gallery)* @dennislevy
Gemma Tedjokusumo (Collabox) @gemmanda_ @collabox.id
Louis Cahyu Kumolo Buntaran (Kaprodi DKV UNIKA Soegijapranata) @louisckb @dkvscu
Yehezkiel Cyndo (Ilustrator) @yehezkielcyndo
Yvonne Sibuea (Dewan Kesenian Semarang) @perempuancahaya @dewan.kesenian.semarang
Moderator
Titis Widjayanti @dumbkidsdonuts
(20 pengunjung pertama dapat buku gratis)
__
**
@grobakhysteria @tekodeko
grobakhysteria.or.id
___
#tulanglunakbandengjuwana
#kolektifhysteria
#20thnhysteria
#2dekadehysteria
#semarang2024