Tengok Bustaman dilaksanakan pertama kali taun 2013 dalam rangkaian project dinamika pengetahuan perkotaan. setelah 5 tahun berjalan, kali ini hendak melakukan refleksi apa yang berubah dan apa yg tidak dalam tubuh masyarakat. juga belajar memproyeksikan masa depan yg oleh warga dikerucutkan dalam bentuk kemandirian ekonomi melalui bisnis gulai kambing, pembentukan paguyuban pedagang, dan juga tawaran dapur kolektif sebagai solusi di daerah-daerah padat yang rawan kebakaran. *ilustrasi adl remake mural Arif ‘Hok’ Hadinata saat Tengok Bustaman II: Bok Cinta Project (2015). karya ini merupakan hasil riset kecil Hok atas keinginan warga terhadap kampungnya. Hok membawa beberapa lembar kertas pada warga dan meminta mereka menggambarkan seandainya ada tersisa tanah kosong di Bustaman kira-kira mau dibangun apa. Ada dua hal yg dominan dari hasil telusuran Hok, yakni ingin dibangun taman dan pujasera. akhirnya keinginan warga direalisasikan dalam bentuk mural. Dua tahun berselang, impian itu masih terpatri di dinding salah satu bangunan di sana. KiniNanti menjadi tema helatan kali ini untuk melihat apa yang sebenarnya berubah selama lima tahun terakhir dan apa yang tidak sama sekali.
Tengok Bustaman III: KININANTI 24-26 Februari 2017
line up:
kurator: Bandung Ibnu Majid
kolaborator warga (artworker): Pemuda Serba Guna || Kelas Menyelam (Surakarta) || Wayang Gaga || Serbuk Kayu (Surabaya) || Prigel
OPENING 24 Feb 19.00-kelar
Rubber Heat || Stepping Stone || Ingsun || serempet gudal
KULINER PETENGAN DAN FESTIVAL KOPLO 25 Feb 19.00-kelar
Chrysant Dance Co || Good Morning Everyone || topeng losari (Cirebon) || Figura Renata
CLOSING 26 Feb
ignaz schick (Jerman) || ikatan remaja kampung malang dance || ikatan remaja Bustaman || Pekakota Forum || Bedebah dll