Angga Wijaya (AW) berbincang dengan Adin Hysteria (AH) Mengenai bagaimana mulanya Hysteria sebagai komunitas menemukan praktik kesenian yang disebut sebagai proyek seni? Lalu bagaimana statement Adin mengenai posisi Hysteria dalam medan seni rupa? dan narasi mengenai kampung dan kota. AW: Bagaimana mulanya Adin sebagai inisiator dan Hysteria sebagai komunitas menemukan praktik kesenian yang disebut
HYSTERIA EDISI 93!
HYSTERIA EDISI 93! sedooot gan! tipis tipis isa didonlot https://www.dropbox.com/s/scwixin9pr357e4/93fix.pdf?dl=0
LOMBA CERPEN: KISAH-KISAH KOTA LAMA SEMARANG
KETENTUAN Hasil karya sendiri (plagiat akan langsung didiskualifikasi dan sanksi sosial) – Menjadikan Kota Lama Semarang sebagai bagian setting maupun tema dari cerita. – Tidak mengandung SARA. – Tidak mengandung bahasa kekerasan verbal dan juga tema seks eskplisit. – Karya ditulis dalam Microsoft word, times new roman, ukuran huruf 12, spasi 1.0, minimal karakter 5000.
Festival Kota Masa Depan
Sehubungan dengan ulang tahun Lembaga Hysteria mengadakan Festival Kota Masa Depan. Tema ini dipilih berdasar pembacaan ulang modus berkesenian kami dalam dasawarsa terakhir ini yang mempunyai perhatian pada seni, komunitas, anak muda, dan isu mengenai perkotaan. ‘Kota Masa Depan’ bermula dari gagasan untuk mengajak masyarakat membayangkan masa depan kota sesuai yang mereka inginkan. Dalam banyak
Manajemen Space dan Event
Hysteria – Menurut Ade Darmawan (Direktur Ruang Rupa), terpenting dalam event itu bukan bentuknya, namun gagasannya terlebih dahulu. Maka jauh sebelum bentuk event diputuskan perlu kiranya memeras pikiran untuk menajamkan gagasan terlebih dulu. Workshop manajemen event dan space ini cukup penting mengingat tak banyak space dan event cukup berbobot di Semarang. Masih banyak yang sekedar