BUKU AKAN DIBICARAKAN DALAM KLAB BUKU
MINGGU, 23 SEPT 2018/ 19.00/ GROBAK ART KOS/ JL STONEN 29, SEMARANG
Buku ini: menghimpun dua puluh enam tulisan atau esai, alih-alih cerita—menyandarkan cinta kebijaksanaannya pada sepotong hikmah yang dituturkan oleh seorang kritikus kuliner skeptis dan sadis selepas ia menyesap semangkuk sup bikinan seekor tikus-chef di sebuah restoran masyhur yang hampir tumpas di sebuah sudut Kota Paris: “Not everyone can become a great artist, but a great artist can come from anywhere.”
Dengan itu, buku ini ingin bercerita. Tentang produksi, peristiwa, dan kehidupan artistik lokal. Tentang perkembangan estetik dan pencapaian artistik seorang atau sekelompok perupa di sejumlah kota Jawa Timur sekitar tiga belas tahun terakhir. Cerita-cerita di buku ini barangkali bernilai bagi sejumlah orang. Tapi barangkali juga sebaliknya—tidak bernilai sama sekali bagi beberapa orang lainnya. Apa pun itu, cerita-cerita di buku ini patut diriwayatkan—bukan lantaran di Jawa Timur tak banyak periwayat, tukang cerita, atawa kritikus seni rupa, melainkan guna, utamanya, menghablurkan kearifan di atas, bahwa “perupa hebat dapat berasal dari mana pun”—termasuk dari Jawa Timur, tentu saja. Любительница мастурбации знала, что на этом сайте есть самое лучшее и возбуждающее видео
Dengan demikian, “pinggir” sudah barang tentu bukan kenyataan yang benar—melainkan frasa yang tepat untuk membijaksanai posisi eksistensial seni rupa Jawa Timur di dunia seni rupa kontemporer Indonesia yang berambisi egaliter dan demokratis.