buahtangan #38
“bagaimana kita akan mengenang, budaya memorialisasi di Indonesia dan Jerman”
Memorialisasi adalah cara kita sebagai masyarakat untuk bersama-sama mengenang dan menghormati korban kejahatan kemanusiaan yang terjadi di masa lalu. Memorialisasi dapat berupa berupa berbagai hal, dari yang berbentuk fisik, hingga yang intangible—mulai dari tugu, museum, hingga acara peringatan atau pengetahuan publik—yang semuanya bertujuan untuk menjaga ingatan kolektif kita. Selain menjadi bentuk penghormatan untuk para korban, memorialisasi juga sebagai salah satu untuk mengungkap kebenaran, mendokumentasikan pelanggaran HAM, dan memastikan kekejaman masa lalu tidak terulang lagi.
Sejak akhir tahun 2023, Pujo Nugroho mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang upaya memorialisasi kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Indonesia dan Jerman dalam program Exchange Learning yang diselenggarakan oleh Asia Justice and Rights dan Watch Indonesia!. Selain kelas-kelas dari para akademisi dan aktivis pelaku memorialisasi, ia juga mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi beberapa situs-situs pelanggaran hak asasi manusia yang ada di Jakarta dan Berlin, yang diinisiasi oleh masyarakat sipil, maupun bersama-sama dengan negara.
Dalam buahtangan #38 ini, Pujo Nugroho akan berbagi pengalaman dan temuan terkait praktik memorialisasi yang ada di Jakarta dan Berlin; mulai dari inisiasi, bentuk, hingga narasinya. Melalui perjalanan ini, ia akan berbagi amatan mengamati bagaimana setiap situs memorial dibentuk oleh konteks sejarah dan sosial yang unik, serta bagaimana narasi yang dibangun di dalamnya mempengaruhi cara masyarakat memahami masa lalu mereka.
Pembicara: Pujo Nugroho.
Penanggap: Lutfiah Setyo.
Jumat, 6 September 2024, pukul 19.00- selesai.
Grobak Art.kos | HYSTERIA, Jl. Stonen No.24 Bendan Ngisor, Gajahmungkur, Semarang.
GRATIS!
#bersemaisekebun #septemberhitam