“Ambillah pohon maka kau akan kehilangan air,” (Bowo Kajangan)
Bowo Kajangan, salah satu seniman gaek Semarang yg aktif sejak tahun 1980an akan melakukan gelaran karyanya di Grobak Art Kos, Jalan Stonen 29 pada 27 Januari Mendatang. Dikurasi Bandung Ibnu Majid karya Bowo akan membicarakan
hubungan manusia dengan alam dan isinya. Hal yang terjadi di alam terjadi karena prinsip kausalitas, ada sebab maka akan ada akibat. Untuk itu menjaga keseimbangan alam menjadi fokus Bowo yg beranjak menekuni dunia kesenian dari jagat teater. Dalam eksplorasi berikutnya Bowo lebih banyak menggunakan instalasi dan performance art untuk menyampaikan gagasannya mengenai hubungan manusia dan alam.
Alam dan lingkungan tidak akan pernah habis untuk dikupas menjadi sebuah wacana. Alam menjadi ruang yang menyediakan narasi-narasi dengan sendirinya. Alam juga menyediakan ragam visual yang menarik untuk dijadikan sebuah karya seni. Potensi-potensi seperti inilah yang selalu ingin didalami oleh manusia.
Dalam proses nya, alam tak hanya menyajikan sebuah bentuk fisik. alam juga menhadirkan sebuah konflik dan masalah dimana bagi masing- masing orang memiliki perpektif yg berbeda dalam menanggapinya.
Begitu juga dengan Bowo Kajangan, dia memandang alam sebagai sebuah sinergi untuk berdampingan dengan alam dan lingkungannya. “Tidak ada yang namanya bencana karena alam, yang ada hanyalah bencana yang di sebabkan oleh manusia karena tidak mau hidup harmonis dengan alam.” Kausalitas menjadi sebuah prinsip yang mengakar pada diri bowo kajangan dalam harmonisasinya dengan lingkungan
Apa saja yang ingin dinyatakan Bowo? mari simak dalam pameran berkala divisi art lab Hysteria. Adapun Untuk Perhatian ini merupakan gelaran rutin sebagai dukungan untuk seniman atau komunitas, personal maupun personal yg dianggap konsisten atau memberikan tawaran kesegaran.