Festival Bukit Jatiwayang, merintis paseduluran bukit di Semarang. Gagasannya adalah mencoba mengingat kembali perjalanan kampung dan bagaimana relasi sosial di situs terjalin. Termasuk kampung baru, Jatiwayang mulai ramai ditinggali setelah ada penggusuran di daerah Citarum, Semarang, sekitar tahun 1960an akhir. Daerah yang semula areal pemakaman ini berangsurangsur menjadi pemukiman padat. Kerjasama antara warga Jatiwayang dan Hysteria, tahun ini mereka menggelar tujubelasan dengan tema yang berbeda. Melalui Dinas Cipta Tempat dan Ruang, platform bentukan Hysteria, festival Jatiwayang selain berusaha meretas kembali simpulsimpul komunikasi kampung juga merintis jejaring kampungkampung yang letaknya di bukitbukit. Seperti kita tahu Semarang mempunyai banyak bukit, namun hanya sedikit yg mengaktivasi kawasan tersebut untuk urusan kebudayaan. Helatan perdana ini acara berupa kirab budaya, pekakota forum, dan panggung warga yang dilaksanakan pada Sabtu, 25 Agustus 2018 di Kelurahan Ngemplak Simongan, tepatnya RT 7 RW 3, Jatiwayang, Semarang.