Kembara Pesisir

www.grobakhysteria.or,id

setelah lulus kuliah, Yus haru kembali ke kota asalnya, Blora lantas menikah dengan pujaannya di Tegal. Bertahuntahun merintis Hysteria di Semarang, ia harus menghadapi kenyataan hidup yakni balik ke asal karena di jamannya Hysteria hanya punya properti komputer tabung saja. Itupun milik anggotanya untuk alat layout zine. Namun demikian Yus masih membantu dengan berbagai cara hingga sekarang. Namun fokus di Semarang rasanya tidak mungkin karena tempat tinggal dan keluarga ada di Tegal. Yus yang mendasari aktivisme dari impulsitas pada akhirnya tidak bisa diam terlalu lama. Bertanggung jawab pada 3 anak dan istri, dia memilih tetap malang migung Brebes, Tegal, Pemalang, Blora, dan Cepu, menginisiasi platform baru bernama Kultur Jaringan tanpa sebelumnya didesa menggunakan logical framework NGO ato analisis bisnis kanvas alaala start up. Inisiasi Yus, murni dari impulsi, seperti halnya saat ia membangun Hysteria. Jika kita kejar skema balik modal, keuntungan dan metode kapitalisasi, sudah pasti dia gelagapan. Urip ngglundung, mbanyu mili khas wongwong lawas nampak dalam filosofi kesehariannya berbekal keyakinan Gusti Mboten Sare. Pengalaman menyusuri kotakota inilah yang hendak dibagikan dan bagaimana doi mengamatu sub kultur di masingmasing daerah ulang alik interes personalnya.

Mari kita bagikan oleholehnya dengan keriangan!