untuk perhatian #6Kepingan Ingatan di Ujung PerpisahanPameran visual “Kepingan Ingatan di Ujung Perpisahan” merupakan hasil pemagangan yang dilakoni oleh Ilham Fatkhur Rahman dan Matori di Kolektif Hysteria selama 2 bulan terakhir ini. “Kepingan Ingatan di Ujung Perpisahan” mempresentasikan 40 karya foto dan 2 video di galeri Grobak Art Kos. Karya-karya tersebut mempertontonkan rekam jejak program yang digarap Kolektif Hysteria selama Ilham Fatkhur Rahman dan Matori menjalani pemagangan. Acara tersebut diantaranya “Untuk Seorang Lelaki yang Demikian Mencintai Hujan: Tribute to Gunawan Maryanto”, “Ngarak Tirta: Memperingati Hari Air”, dan “Akas Waras: 10 tahun Gebyuran Bustaman”.Kepingan Ingatan di Ujung Perpisahan adalah upaya Ilham dan Matori dalam mempersiapkan perpisahan, yang selama ini bagi kebanyakan orang dianggap sebagai perkara besar. Tidak hanya sekadar pamit, merelakan, dan merayakan. Perpisahanlah yang mengajarkan bahwa tidak ada ingatan tentang kebersamaan yang abadi. Selepasnya, mungkin akan ditinggalkan dan dilupakan begitu saja. Maka menjadi penting untuk kenangan atas setiap perjalanan dari awal harus diabadikan. Bagaimanapun, perpisahan adalah momen penuh emosional yang pernah dilalui oleh setiap orang. Namun, melalui perpisahan pulalah seringkali mengajarkan banyak pembelajaran bagi setiap orang yang mengalaminya. Banyak pertanyaan perihal perpisahan yang kerap menguras pikiran dan hati seseorang, semacam, “Mengapa perpisahan bisa terjadi?”, “Mengapa harus berpisah?”, “Mengapa harus meninggalkan atau ditinggalkan?”, “Bukankah ada jalan lain, selain berpisah?”. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu acap kali hanya membuat orang-orang semakin terjebak dalam rasa sakit karena tak jua mendapatkan jawaban yang konkret.Padahal, jawabannya sederhana: memang sudah waktunya. Perpisahan itu nyata. Seperti kematian