BUAH TANGAN #17
‘Hysteria Pecah Telur ke Eropa’
(Heidelberg Project)
kelompok visual kontemporer dari Semarang, Kolektif Hysteria pecah telur berangkat ke eropa untuk merealisasikan proyek seninya beberapa bulan lalu. sebagai kota yang tumbuh kembang komunitasnya kembang kempis, akhirnya ada juga kolektif yang eksis hingga ke mancanegara.
Proyek ini berawal dari undangan untuk terlibat dalam proyek ulang tahun Heidelberger Kunstverein, Jerman. Sebagai satusatunya kelompok seniman dari Asia yang terlibat dalam perayaan 150 tahun eksistensi komunitas seni tersebut, Hysteria mendelegasikan Purna Cipta dan Arief Hadinata serta disusul Adin untuk menjalani residensi di kota tua tersebut selama sebulan.
Heidelberger Kunstverein difasilitasi Heidelberg University melalui Lukas Es Ley tertarik untuk mengundang karena melihat kerja-kerja kebudayaan yang dilakukan Hysteria memiliki kedekatan isu dengan fenomena di Heidelberg, misalnya isu air dan sungai (seperti dalam program kami di Kemijen dan Nongkosawit), partisipasi seni dan masyarakat dalam proses mengkota (citizen urbanism, seperti di Purwodinatan dan beberapa kampung lain) dan juga keberpihakan ekspresi artistik pada anak muda dan gagasan segar. Sebagai kelompok yang pernah terlibat dalam project internasional di Semarang (misalnya 100 RC inisiasi Rockefeller, citizen urbanism oleh RCUS disupport Ford Foundation, dan juga water as laverage dari pemerintah Belanda) Heidelberger Kunstverein berharap praksis ini bisa diungkap dan dibagikan dalam konteks masyarakat di sana.
.
Apa saja yang dilakukan mereka? Buah Tangan kali ini akan membedah apa saja yang dilakukan di sana, tantangan, dan peluang-peluang yang mungkin juga bisa diambil oleh para seniman baik personal maupun komunal di Semarang dalam kancah global.
kapan? tunggu yaks! panteng terus