Di era digitalisasi ini, perkembangan teknologi semakin masif dan cara tradisional mulai perlahan tergantikan dengan teknologi. Salah satunya adalah pada transaksi pembayaran. Uang fisik pada jaman sekarang mulai terkikis perannya dan tergantikan dengan uang elektronik. Proses transaksi menggunakan uang elektronik ini hanya bisa terjadi apabila pihak pembeli dan penjual memiliki kesepakatan metode pembayaran.
Permasalahan yang hadir di Tengah kemudahan akses terhadap teknologi saat ini adalah ketidakpercayaan masyarakat kepada sistem digital. Hal ini membuat penggunaan QRIS sebagai metode transaksi masih tidak merata. Permasalahan ini terjadi di Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Hasil survei yang telah dilaksanakan oleh Muhammad Ramadhan sebagai pelaksana kegiatan mengatakan bahwa masih banyak masyarakat Desa Grogol yang belum mengetahui QRIS. Padahal dengan manfaat teknologi yang kian mudah, dapat memberi keuntungan lebih bagi para pelaku kegiatan jual-beli di sana.
Menjawab persoalan tersebut, Adan mengadakan penyuluhan mengenai QRIS sebagai transaksi digital yang lebih mudah, cepat, dan aman kepada warga sekitar. Harapan dari adanya kegiatan ini adalah para penjual dapat mengoptimalisasi penggunaan teknologi untuk kegiatan berniaga.
Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Kolektif Hysteria Semarang sebagai media partner dalam pempublikasiannya.
